![](https://www.alweenong.com/image/data/dua tokoh melayu.jpg)
Silaturahmi Dua Tokoh Melayu: Diskusi Ekonomi Masyarakat Pesisir dan Penguatan Pemuda
Diposkan: 26 Jul 2024 Dibaca: 114 kali
Socioprenuer, Dua tokoh Melayu mengadakan pertemuan penting yang penuh makna. Mereka adalah Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alamsyah dan Alween Ong, Pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi yang hangat, tetapi juga sebuah forum diskusi mendalam tentang isu-isu penting yang dihadapi oleh masyarakat pesisir dan generasi muda.
Pembukaan Pertemuan
Acara dimulai dengan sambutan dari Sultan Mahmud Lamanjiji Perkasa Alamsyah, yang mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk berkumpul dan berdiskusi. Dalam diskusi tersebut, ia menekankan pentingnya silaturahmi dan kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. “Kita semua tahu bahwa kekuatan kita terletak pada kebersamaan. Dengan bersatu, kita dapat menghadapi segala tantangan dan mencapai kesejahteraan yang lebih baik,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ekonomi Masyarakat Pesisir: Tantangan dan Peluang
Diskusi pertama difokuskan pada kondisi ekonomi masyarakat pesisir. Sultan Deli Lamanjiji memaparkan bahwa meskipun potensi ekonomi pesisir sangat besar, banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satunya adalah keterbatasan akses terhadap teknologi modern dan pendidikan yang berkualitas. “Kita memiliki sumber daya laut yang melimpah, namun seringkali kita tidak dapat memanfaatkannya secara maksimal. Dibutuhkan inovasi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk mengubah potensi ini menjadi kesejahteraan nyata bagi masyarakat,” jelasnya.
Tantangan lainnya adalah infrastruktur yang kurang memadai, yang seringkali menghambat proses distribusi dan pemasaran hasil laut. Sultan Deli Lamanjiji juga menyoroti perlunya peningkatan akses terhadap pasar global agar produk-produk lokal dapat bersaing di kancah internasional.
Solusi untuk Ekonomi Pesisir
Berbagai solusi pun diusulkan dalam diskusi ini. Salah satu ide utama adalah pengembangan pusat-pusat pelatihan yang fokus pada teknologi perikanan dan pengolahan hasil laut. Dengan adanya pusat pelatihan ini, diharapkan masyarakat pesisir dapat lebih mandiri dan mampu meningkatkan nilai tambah dari produk-produk mereka.
Selain itu, usulan untuk membentuk koperasi nelayan juga mendapat perhatian khusus. Koperasi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para nelayan untuk bekerja sama dalam hal produksi, pemasaran, dan distribusi hasil laut. Dengan adanya koperasi, para nelayan dapat lebih kuat dalam negosiasi harga dan lebih efisien dalam operasional mereka.
Penguatan Gerakan Kepemudaan
Setelah membahas ekonomi masyarakat pesisir, diskusi berlanjut ke topik penguatan gerakan kepemudaan. Alween Ong, memaparkan kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh pemuda saat ini. “Generasi muda kita memiliki potensi yang luar biasa, namun mereka seringkali terhambat oleh minimnya akses terhadap pendidikan berkualitas dan kesempatan kerja,” katanya.
Ia menekankan pentingnya pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dan pemberdayaan pemuda melalui program-program pelatihan keterampilan. “Kita perlu memastikan bahwa pemuda kita memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk bersaing di era globalisasi ini. Tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga soft skills seperti kepemimpinan, kerjasama, dan kreativitas,” tambahnya.
Program-Program untuk Pemuda
Berbagai program konkret pun diusulkan dalam diskusi ini. Salah satunya adalah pembentukan pusat-pusat kegiatan pemuda yang dapat menjadi tempat berkumpul dan belajar bagi generasi muda. Pusat kegiatan ini dapat menyediakan berbagai pelatihan keterampilan, dari teknologi informasi hingga keterampilan kewirausahaan.
Selain itu, ide untuk mengadakan program mentoring dimana para tokoh masyarakat dan profesional sukses dapat membimbing para pemuda juga mendapat sambutan positif. Program ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan bimbingan bagi pemuda dalam mengembangkan potensi mereka.
Kolaborasi dan Sinergi
Salah satu poin penting yang diangkat dalam diskusi adalah perlunya kolaborasi dan sinergi antara berbagai pihak. Sultan Deli Lamanjiji dan Alween Ong sepakat bahwa pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pemuda. “Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Dibutuhkan kerjasama yang erat antara semua pihak untuk mencapai hasil yang maksimal,” tegas Sultan Deli Lamanjiji
Pertemuan ini ditutup dengan semangat optimisme dan komitmen untuk terus bekerja sama dalam memajukan ekonomi masyarakat pesisir dan menguatkan gerakan kepemudaan. Kedua tokoh tersebut menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri.
“Kita memiliki tugas besar untuk memastikan bahwa masyarakat pesisir kita bisa lebih sejahtera dan generasi muda kita bisa lebih berdaya. Ini bukan tugas yang mudah, tetapi dengan kerja keras dan kebersamaan, kita pasti bisa mencapainya,” ujar Alwen Ong dengan penuh keyakinan.
Dengan demikian, pertemuan ini bukan hanya menjadi ajang silaturahmi yang hangat, tetapi juga sebuah langkah konkret menuju masa depan yang lebih baik bagi masyarakat, khususnya mereka yang berada di wilayah pesisir dan generasi muda. Semangat kebersamaan dan komitmen untuk perubahan positif yang ditunjukkan dalam pertemuan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat.
Pertemuan ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi semua peserta. Sultan Deli Lamanjiji dan Alween Ong berjanji untuk terus berkolaborasi dan mengajak lebih banyak tokoh serta pemuda untuk terlibat dalam upaya ini. Harapannya, inisiatif ini tidak hanya akan membawa perubahan positif bagi masyarakat Melayu tetapi juga menjadi contoh bagi komunitas lainnya di seluruh negeri. Bersama-sama, mereka berkomitmen untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan sejahtera bagi semua.